Buah Naga
merupakan salah satu komoditi ekspor yang permintaan pasarnya semakin
meningkat. Peluang ini dibaca oleh beberapa petani dan menggiatkan diri
untuk membudidayakan buah unik tersebut. Pada umumnya, teknik budidaya
buah naga cukup mudah. Yang diperlukan adalah kejelian dan juga
ketelatenan. Salah satu hal yang menentukan keberhasilan budidaya buah
naga adalah bibit. Poin ini menempati hirearki pertama yang wajib
diperhatikan saat hendak memulai usaha agrobisnis buah naga. Ada
beberapa hal penting yang wajib diketahui terkait bibit buah naga. Berikut uraiannya.
Vegetatif Dan Generatif
Pada dasarnya, buah naga digolongkan ke dalam kelompok tanaman berbiji.
Oleh sebab itu, perbanyakannya bisa melalui metode generatif yakni
dengan menyemai bijinya yang menyatu di dalam daging buah. Selain
menggunakan biji, buah naga juga bisa dibudidayakan dengan menggunakan
metode stek atau vegetatif. Metode kedua ini paling banyak dipraktekkan
oleh masyarakat. Bibit buah naga yang diperoleh dengan menggunakan
metode vegetatif kabarnya jauh lebih memudahkan petani ketimbang
generatif.
Bibit buah naga
yang didapatkan melalui metode vegetatif yakni dengan cara melakukan
stek pada batang indukan. Dalam memilih indukan juga tidak sembarangan,
harus memenuhi syarat antara lain sehat, produktif dalam berbuah, pohonya
baik tidak kerdil, buahnya berkualitas, memiliki warna kehijauan menuju
abu-abu, dan telah berusia matang. Biasanya para petani juga mengukur
diameter batang indukan tersebut, sebab semakin besar diameternya,
biasanya buah yang dihasilkan semakin berkualitas.
Sementara
itu, bibit buah naga yang diperoleh menggunakan metode generatif
menggunakan cara penyemaian biji buah. Langkah pertama dimulai dengan
memilih buah yang telah tua. Buah yang belum matang sempurna cenderung
memiliki biji yang lunak dan tidak siapn untuk disemai. Hal lain yang
diperhatikan, kurang lebih sama seperti pada metode vegetatif, kualitas
induk yang hendak diambil biji buahnya haruslah sehat, tidak kerdil,
produktif dan lain-lain. Sayangnya metode generatif ini kurang
"bersahabat" sebab memakan waktu yang sangat lama ketimbang metode stek.
Di pasaran, bibit buah naga
dengan kualitas super masih susah untuk didapatkan. Hal ini menjadi
peluang bagi beberapa petani yang khusus mengembangkan bibit buah naga
untuk kemudian dijual lagi. Namun, harganya masih relatif lebih mahal
sebab usaha jual bibit ini masih tergolong sepi. Maka sesuai hukum
ekonomi, kelangkaan akan melambungkan harga barang. Jika Anda hendak
memulai usaha argobisnis buah naga, jelilah memilih bibit. Dan jangan
segan mengeluarkan biaya lebih. Sebab bibit memegang peranan paling
penting dalam keberhasilan usaha budidaya buah naga. Selamat berburu bibit!